Selasa, 19 Oktober 2010 | By: Kang Jarrod

JANENGAN, BUDAYA YANG HAMPIR TERLUPAKAN


Janeng adalah sebuah kesenian tradisional yang berupa nyanyian sholawat dan diiringi dengan musik tradisional. Alat musik yang digunakan berupa terbang (rebana dengan ukuran diameter 50-100 cm), kendang, calung (terbuat dari bambu dengan suara yang mirip angklung) dan alat music trdisional lainnya. Sholawat yang dilantunkan berupa puji-pujian kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, ada yang berbahasa Arab dan tak jarang pula menggunakan bahasa jawa. Ciri khas dari dari Janengan, Sholawat dilantunkan dengan suara “Ngelik” (suara tinggi).
Biasanya pegelaran Janengan dibawakan dalam waktu semalam suntuk (dari pukul 10 malam sampai pukul 3 dini hari). Biasanya para pemain Janengan memakan jahe, kencur, bawang merah dan gula jawa agar tetap kuat mengeluarkan suara “Ngelik” sepanjang malam.
Janengan adalah kebudayaan asli dari Penginyongan (Gagrak Banyumas/ngapak).
Kesenian ini semakin lama keberadaannya semakin memprihatinkan karena pengaruh banyaknya jenis musik modern yang beredar saat ini. Akan tetapi sebenarnya janeng betul - betul tidak kalah menariknya dengan musik pop, rock ataupun jenis musik modern lainnya. Maka dari itulah saya mencoba untuk mengajak anda semua untuk ikut mendukung kelestarian janeng.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Saya termasuk orang asli Kebumen yg menyayangkan apabila "Janengan" sampai hilang. Bg kami orang sana, tiu musik yg indah sekali, makin malam makin seru dan indah...mari kta kembangkan, apbl ada para karib dari Kebumen ingin kembangkan ini di Jakarta, mari rembug sama2, Kontak nyong ya para sedulur, di : arosidi627@gmail.com

Unknown mengatakan...

Saya termasuk salah satu anggota Janengan yg berada di lampung tepatnya lampung selatan, saya masuk untuk menjadi anggota janengan baru tepatnya 08 November 2013 dan sampai sekarang.
alamat email tri.sugito70@gmail.com

Posting Komentar